Pada
Zaman Milenium seperti sekarang tidak banyak remaja maupun anak-anak yang masih
menekuni tarian tradisional yang ada, mereka hanya sibuk dengan gadget dan
smartphone mereka untuk bermain sosial media, games dan lain-lain.
Mereka
semua adalah penerus bangsa bagaimana bisa mereka tidak peduli sedikit pun
dengan budaya yang ada. Padahal banyak sekali budaya yang bisa mereka pelajari
dan mungkin jika mereka menekuninya bisa lebih dikenal oleh seluruh dunia.
Keragaman
budaya di Indonesia terdiri lebih dari satu jenis ragam budaya. Negara Inonesia
sendiri terdiri dari 34 provinsi 17.504 pulau. Bisa dibayangkan bukan berapa
banyak ragam contoh seni budaya nusantara di tanah air yang kita
cintai ini. Nah disini saya akan membahas salah satu ragam Indonesia di
bidang tari, yaitu Tari Keurseus.
Sejarah
Tari Keurseus
Tari
Keurseus adalah contoh seni tari yang berasal dari tanah Jawa, yaitu
Jawa Barat. Tarian yang diambil dari Bahasa Belanda ini biasa disebut di
kalangan masyarakat dengan Tari Kursus. Mengapa demikian ? Karena Tari Kursus
ini perkembangan dari Tari Tayub yang sudah berkembang sejak zaman bangsawan
pada tempo jaman dulu.
Tari
Tayub sendiri direformasikan karena banyak pecinta Tarian Tayub sendiri
memprotes, karena pada saat itu Tari Tayub digunakan sebagai kegiatan
silaturahmi penari, dan menjadi arena perebutan ronggeng sambil mabuk
minuman keras. Dan para sinden yang seharusnya menari hanya duduk diam saja
selama tarian itu berlangsung.
Tari
Keurseus ini diperkenalkan kepada masyarakat oleh paguron seni tari atau bisa
dikenal dengan perguruan perguruan. Salah satu pelopornya adalah kerabat Bupati
Sumedang, yaitu R. Gandakoesoemah yang dikenal dengan Aam Doyot.
Pada
tahun 1915-1920 dan 1926-1935. Tari Keurseus disusun oleh R. Sambas
Wirakoesoemah. Beliau ini adalah putra dari Nyi Raden Ratnamirah dan Raden
Mitrapradjakoesoemah.Akhirnya pada tahun 1905- 1913 R. Sambas belajar menari
kepada uwanya, Rd. Hj. Koesoemaningroem.
Setelah
beberapa tahun mempelajari tarian, akhirnya pada tahun 1920 beliau menyusun dan
merapihkan Tari Tayub. Meskipun anggotanya pada tahun itu hanya terdiri dari
kalangan menak atau pejabat. Seiring perkembangan waktu, tarian ini sudah
dikenal masyarakat luas. Karena penyebarannya di permudah dengan menyebarkan
para alumni sekolah tersebut ke seluruh Jawa Barat.
Tari
Keurseus merupakan tarian yang diajarkan dengan adanya aturan-aturan atau
patokan didalamnya dan juga secara tersusun. Dengan begitu tarian ini memiliki
struktur tarian yang jelas, sistematis dan mudah dipelajari. Dan juga memiliki
nilai estetis yang cukup tinggi.
Penyajian
Tari Keurseus
Tarian
ini dimainkan oleh beberapa penari, bisa berpasangan wanita dan pria atau pria
saja, tergantung kebutuhan dalam suatu acara. Pakaian yang biasa digunakan
untuk penari pria adalah sebuah beskap, kain batik, blangkon, dan selendang
yang diikat di perut. Sedangkan untuk penari wanita menggunakan kebaya,
selendang, dan rambutnya disanggul.
Menurut
bentuk penyajiannya dibagi menjadi lima tahapan, yaitu :
- Tari Lenyepan
- Tari Gawil
- Tari Kawitan
- Tari Gunungsari
- Tari Kastawa
Begitupun
dengan tatanan gerakannya dibagi menjadi lima kelompok, yaitu :
- Pokok : rangkaian dari
gerakan unsur, penghubung dan peralihan
- Unsur : perilaku-perilaku
yang terdiri dari kesatuan aliran yang terdapat pada kaki, lengan, badan,
bahu, kepala serta mata.
- Penghubung : penyambung
bentuk sikap yang satu untuk menghasilka bentuk sikap menarik yang
lainnya.
- Peralihan : perubahan
perpindahan bagian utama gerakan ke bagian lainnya.
- Pelengkap : gerakan ekstra
yang digunakan untuk memperindah suatu tarian.
Untuk
pengiring tarian biasanya menggunakan gamelan lengkap dengan laras slendro
(mempunyai 5 nada beroktaf yaitu 1 2 3 5 6) dan pelog (mempunyai 7 nada
beroktaf yaitu 1 2 3 4 5 6 7). Alat pelengkap lainnya terdiri dari seperangkat
kendang, demung, rebab, gambang, bonang, dan lain-lain.
Demikian
penjelasan yang dapat saya sampaikan mengenai Tari Keurkeus ini. Semoga artikel
ini dapat membantu dan memberikan banyak manfaat bagi kalian semua. Dan jangan
lupa untuk update terus perkembangan artikel-artikel terbaru berikutnya. Salam
hangat selalu dari penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar