PERAN DAN KONSEP SENI TARI



Indonesia miliki keanekaragaman seni dan budaya. Hampir tiap daerah memiliki budayanya masing-masing. Salah satu bentuk budaya yang juga memiliki nilai seni adalah tari.

Hampir tiap daerah memiliki tarian yang mencerminkan budayanya masing-masing. Dalam satu daerah juga memiliki ragam jenis tarian.

Tarian adalah bentuk seni pertunjukan yang terdiri dari urutan gerakan yang dipilih secara sengaja. Gerakan ini memiliki nilai estetis dan simbolis, dan diakui sebagai tarian oleh penampil dan pengamat dalam budaya tertentu.

Peran Seni Tari

Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan individu dan social merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan lingkungan.

Oleh karena itu tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 5 antara lain :

Tari Sebagai Upacara

Fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya bersifat sakral dan magis.

Pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. Tari upacara dibagi menjadi 2 yaitu tari adat dan agama
  • Tari Adat
Beberapa contoh tari upacara adat adalah bedhoyo ketawang (penobatan raja) gambyong, karonsih, dan gatot kaca gandrung ( adat perkawinan), kuda lumping, jatilan (seni tontonan rakyat) tari sekapur sirih untuk penyambutan tamu agung dan tari rangguk (jambi) untuk persembahan untuk tamu biasa.

  • Tari Agama
Tari upacara agama adalah tari yang diyakini memiliki karismatik khusus. Apabila tidak dilaksanakan akan berdampak kepada peri kehidupan selanjutnya. Tari upacara agama memiliki tradisi khusus, dilaksanakan dalam konteks yang berhubungan dengan pernyataan penghayan keagamaan di mana mereka lebih asyik apabila melakukan dengan penghayatan dalam dan bersifat memuja, dan penghayantan persembahan secara total. Contoh tari pendet, rangde, rejang, keris, pasraman, gabor, ngaben bedoyo semang, bendaya ketawang, gandari.

Tari Sebagai Sarana Hiburan

Salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan individual, bersifat spontanitas dan improvisasi. Contoh tari hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung (banyuwangi), jogged bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra)

Tari Sebagai Sarana Pertunjukkan

Tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan.

Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang jelas.  Contoh tari pertunjukan tari piring (Sumatra), tari ngremo(jatim), gambyong ( surakarta).

Konsep Seni Tari

Konsep tari merupakan poin penting yang menjadikan seni tari tetap memiliki persamaan diantaran berbagai variasi gerak tubuh yang terbentuk. Adapun konsep tari terdiri dari:

Ruang Gerak

Gerakan dalam suatu tarian membutuhkan ruang gerak. Ruang gerak ini berarti berarti seorang penari membutuhkan ruangan yang sesuai dengan jenis gerakan yang akan ditampilkan. Ruang gerak dapat berupa ruang gerak sempit dan ruang gerak luas. Jenis ruang gerak ini akan disesuaikan dengan jumlah penari, apakah tunggal, berpasangan, ataupun berkelompok.

Tenaga

Tenaga dibutuhkan dalam seni tari untuk mendapatkan gerak tari yang dinamis, ritmis, dan harmonis. Tanpa tenaga suatu gerakan sempurna tidak mungkin dihasilkan. Penggunaan tenaga sendiri memiliki tingkatan sesuai dengan gerak yang ingin ditampilkan, baik itu intensitas kuat, sedang, dan lemah.

Waktu

Dalam suatu tarian, estimasi waktu sangat bergantung terhadap bentuk gerakan yang akan ditampilkan. Perbedaan cepat atau lambat suatu gerak dalam seni tari disebut tempo. Fungsi tempo ini ialah memberikan kesan dinamis sehingga suatu tarian menjadi enak bagi penikmat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar