Tari Gatot Kaca merupakan tarian ciri khas dari sanggar mismala. Berikut adalah sejarah, gerakakn, alat musik, dan tata rias dari tarian gatot kaca.
1. Sejarah Tari Gatot Kaca
Tari gatot kaca adalah sebuah jenis tari pergaulan tradisional masyarakat Kalimantan, yang cukup populer di Indonesia. Tari gatot kaca juga adalah jenis kesenian gerak berirama yang mengisahkan tentang percintaan tokoh wayang terkenal yakni gatot kaca. Makna dari tari gatot kaca ini adalah hidup harus kuat menanggung beban apapun, pantang meneyrah. Oleh sebab itu, masyarakat Sunda menjadikan tokoh gatotkaca sebagai sosok ideal yang bersifat jujur, pemberani, dan gesit dalam bekerja layaknya gatot kaca.
Tari Gatot kaca merupakan tarian khas Mangkunegara yang terkenal di dunia internasional. Tarian ini menggambarkan kisah tentang Mahabarata Partakrama. Dalam tarian tersebut, menampilkan Gatotkaca yang berperang dengan Ddung Awuk.
Karena keindahan dan gerakan yang dinamis membuat orang suka melihat tarian gatotkaca. Tarian ini sudah sangat terkenal di Indonesia bahkan sudah Go Internasional. Tari gatot kaca menuntut ketepatan gerak dengan iringan dan aba-aba dari alat iringan (semacam kentongan) yang disebut keprak, serta tembang yang mengiringinya. Selain itu juga dibutuhkan kekompakan dengan pasangannya. Kesalahan perhitungan gerak akan menampakkan kekauan dan ketidaknyamanan karena terasa mengganggu harmoni yang dibangun. Ketidaktepatan hitungan juga aan mengganggu gerakan tari dari pasangannya.
2. Gerakan Tari Gatotkaca
Tari gatotkaca termasuk ke dalam jenis tari wayang. Gambaran dari tarian ini adalah kesan yang terungkap lewat bentuk tarian dari esensi peristiwa yang melatar belakanginya. Akan tetapi, tidak dibawakan secara keseluruhan peristia, hanya peristiwa-peristiwa tertentu. Seperti tari gatotkaca dengan tema ngalanglang negara. Karakter tokoh dalam tarian ini monggowa lungguh dengan gerak-gerak sebagai berikut :
- Gerak pokok, yaitu adeg-adeg, jangkung ilo,, mincid, gedut, dan lengkahan (keupat dan gedig).
- Gerak khusus, yaitu gerakan yang umumnya terdapat pada karakter/tarian tertentu. Misalnya, pada gatotkaca yang monggowa dan ngalana gerak khusunya adalah pakbang.
- Gerak peralihan, yaitu gerak yang digunakan sebagai sisipan, yang digunakan antara gerak pokok dan gerak pokok lainnya, atau gerak pokok dan gerak penghubung. Gerak peralihan pada tari Gatotkaca adalah gerak raras gedig.
- Gerak penghubung, yaitu gerak peralihan yang berfungsi sebagai penghubung ke koregrafi yang diiringi yang embatnya berbeda, baik embat naik atau embat turun. Gerakan ini senantiasa berkaitan dengan keserasian desain gerak, ritme, tempo, dan dinamika serta suasana.
Bentuk gending yang digunakan dalam tarian ini dalah perpaduan instrumen dan vokal. Instrumen yang digunakan adalah gamelan berlaras salendro dan vokal yang digunakan adalah kakawen yang dibawakan dalang. Bentuk gending tari gatotkaca mempunyai ciri khas irama sebagai berikut :
- Irama yang pertama dimainkan adalah irama xepat (grudugan).
- Perubahan bentuk irama dalam tarian ini terbagi dua, yaitu grudugan cepat dan sawilet sedang
Tata rias dalam tarian ini menggunakan garis wajah sebagai berikut :
- Bentuk alis cagak
- Godeg kampak
- Pasu teleng rangkap
- Kumis baplang,
- Cedo, dan
- Pasu damis.
Sedangkan tata busana yang digunakan adalaah sebagai berikut :
- Makuta gelung pelengkung garuda mungkur/capit hurang bercagak
- Baju kutung berhiaskan bintang
- Celana sontog
- Sinjang dodot satria
- Epek
- Beubeur
- Tutup rasa
- Uncal
- Gelang kaki
- Gelang tangan
- Kilat bahu, dan
- Keris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar