KOMPOSISI TARI
Komposisi
tari merupakan seni membuat/merancang struktur ataupun alur sehingga menjadi
suatu pola gerakan-gerakan. Istilah komposisi tari bisa juga berarti navigasi
atau koneksi atas struktur pergerakan. Hasil atas suatu pola gerakan
terstruktur itu disebut pula sebagai koreografi. Orang yang merancang
koreografi disebut sebagai koreografer.
Elemen-elemen komposisi tari adalah sebagai
berikut :
1. Tema
Hal yang paling pertama dibuat oleh koreografer, memilih tema
garapan tarinya, kemudian melakukan survei, riset ataupun penelitian sebagai
penguat garapannya dan mengembangkan tema-tema tersebut dalam makna estetika
tubuh para penarinya. Kekuatan awal
penari berada pada tema yang akan digarapnya sebagai tari.
2. Gerak Tari
Gerak yang hadir pada tiap garapan merupakan gerak yang
bermakna. Setiap gerak itu mampu
bercerita pada tubuh agar dapat dipahami oleh penonton. Yang menjadi sumber
utama gerak tari adalah tubuh penari.
Disnilah kekuatan kedua yang hadir pada tari yaitu Estetika Tubuh.
3. Desain Lantai
Garis-garis lantai atau titik-titik yang dilalui oleh penari atau biasanya
disebut Pola Lantai, dibagi menjadi dua ;
a) Garis Lurus : dapat dibuat kedepan,
kebelakang, kesamping atau serong. Garis
ini memberikan kesan sederhana tapi kuat.
b) Garis Lengkung ; dapat dibuat melengkukng
kemuka, kebelakang atau dalam bentuk beberapa rumusan matematika.
4. Desain Atas
Desain ini yang bisa dilihat langsung oleh penonton, dimana
kesatuan tubuh dan properti penunjang terlukis jelas pada penari tersebut. Mulai dari gerakan kepala, leher, tangan
(jari), pinggang, tungkai bawah (kaki, jari, kaki) serta properti yang menjadi
keutuhan tubuh.
5. Desain Dramatik
Hal ini dibutuhkan terutama pada tarian yang memiliki unsur
dramatik didalamnya. Dengan desain dramatik diharapkan struktur dramatik mulai
dari pemaparan cerita, hadirnya klimaks sampai pada penurunan suasana
(kesimpulan).
6. Musik/bunyi
Musik menjadi medium pendukung (bantu) yang tidak dapat
dipisahkan dari sebuah garapan tari.
Musik/bunyi yang dipergunakan untuk mengiringi tari harus digarap
maksimal sesuai garapan tarinyan, baik itu dengan alat instrumen penunjang
atapun bunyi tubuh dan alam.
7. Dinamika
Kekuatan yang menjadika tari lebih menarik. Digambarkan sebagai jiwa emosional (rasa)
pada gerak. Termasuk didalmnya terdapat
pergantian tempo dari cepat-medium-lambat atau sebalaiknya.
8. Komposisi Penari
Cara penempatak
penari serta gerakannya, yang dibagi menjadi tiga, yaitu :
a) Serempak : gerakan atau pola yang dilakukan
secara bersama oleh kesemua penari
b) Berimbang : penari dibagi menjadi beberapa
kelompok, dimana gerakan serta pola dipisah menjadi bagian kelompok tadi.
c) Terpecah : setiap penari memiliki pola
sendiri yang berbeda satu dengan yang lain, baik itu dilakukan secara bersamaan
maupun secara individual terpisah posisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar